Pertahanan Tubuh

Selain dari tumbuh-tumbuhan dan binatang, apakah yang dapat memperbaiki dirinya sendiri? Di antara benda-benda hidup yang "mesinnya berputar terus" sekalipun keadaannya tidak baik.
Jam tangan otomatis adalah salah satu yang paling terpercaya yang dapat digunakan. Tetapi ada saja nanti yang rusak di dalamnya walaupun kualitasnya tinggi. Tentu tidak ada orang yang mengharapkan jam yang rusak membetulkan dirinya sendiri.

Pabrik mobil manakah yang berani memasang iklan bahwa mobilnya memperbaiki dirinya sendiri? Mobil manakah yang dapat meluruskan dempetnya yang sudah bengkok. Mobil manakah yang membetulkan joknya yang sudah rusak atau memperbaiki cat yang sudah terkupas. Mobil manakah yang dapat mengelas rangkanya yang sudah patah?
Namun setiap hari kita menerimanya setara kebetulan bahwa tubuh manusia dapat memperbaiki dirinya sendiri, menyembuhkan luka dan goresan, dan juga tulang yang patah!

Batas-Batas Keselamatan


    Tubuh manusia diciptakan begitu rupa sehingga dapat menghadapi kecelakaan yang mungkin mengancam kesejahteraannya. Sama seperti seorang insinyur merencanakan bangunan atau jembatan untuk menahan tegangan dan berat, begitulah.

Kita ambil hati sebagai contoh. Seandainya alat ini akan berhenti berfungsi, dalam beberapa hari saja kita sudah mati. Tetapi hati diciptakan untuk memberikan batasbatas keselamatan. Seandainya terjadi kecelakaan atau penyakit sehingga separuh hati perlu dibuang, dalam keadaan normal, yang separuh lagi dapat melayani tubuh.

Begitu juga dengan pankreas (limpa) yaitu alat yang menghasilkan salah satu cairan pencerna dan juga hormon penting yaitu insulin. Limpa yang normal berisi jaringan dua kali lebih banyak dari yang diperlukan untuk melengkapi kebutuhan tubuh.

Jaringan paru-paru dan ginjal keduanya penting bagi kehidupan. Hidup hanya dapat bertahan selama beberapa menit tanpa pertukaran zat asam dengan zat arang di dalam paru-paru. Seandainya ginjal tidak melakukan fungsinya dengan teratur, kotoran akan bertumpuk dalam darah dan maut menunggu dalam beberapa jam- Namun masih ada batas-batas keselamatan pada paru-paru dan ginjal. Seandainya satu paru-paru atau satu ginjal harus dibuang, organisme tubuh masih dapat menyesuaikan diri dengan yang sisa.

Pembuluh darah dalam tubuh juga diciptakan begitu rupa sehingga dapat menghadapi kecelakaan. Hampir di seluruh tubuh, apabila karena kecelakaan atau penyakit salah satu pembuluh darah tersumbat, pembuluh darah yang lain dapat menggantinya mengalirkan darah pada nadi balik.
Dalam hal luka yang dalam pada lengan di mana salah satu urat nadi terpotong mungkin pada waktu kecelakaan lalu lintas. Segera setelah pasien tiba di rumah sakit, sang dokter mencari urat nadi yang terpotong dan .mengikatnya.

Jikalau urat nadi inilah satu-satunya yang menyalurkan darah pada lengan, lengan itu akan diamputasi karena tidak mendapat darah lagi. Tetapi oleh karena peredaran darah tambahan, maka nadi-nadi yang lain yang mungkin lebih kecil dari yang sudah terpotong, akan mengalirkan darah ke lengan yang terluka. Dengan begitu jaringan masih dapat hidup sementara lengan belum sembuh.

 Susunan peredaran darah dua arah ini tidak terdapat di seluruh peralatan tubuh. Itu tidak terdapat pada otak dan jantung. Ada bagian-bagian tertentu dalam otak yang kalau tidak mendapat darah, bagian itu akan rusak untuk selamanya. Sebab itulah seorang dapat menderita cacat selama hidup kalau dia pernah mendapat pitam otak.

Ini juga yang menyebabkan pembuluh nadi tajuk jantung sangat tragis. Apabila salah satu urat nadi utama dalam jantung mendapat kerusakan yang serius, sebagian jantung tidak lagi mendapat jatah darah yang cukup.

Kalau jatah ini hanya sedikit, maka jaringan-jaringan jantung akan rusak. Jikalau tidak cukup waktu bagi pembuluh-pembuluh yang berdekatan memperbesar diri dan mengalirkan darah itu ke bagian yang rusak, orangnya pasti akan mati.